waynethomasyorke.com

waynethomasyorke.com – Di konferensi internasional tentang situasi di Ukraina yang berlangsung di Swiss, Indonesia dan Arab Saudi memutuskan untuk tidak menandatangani dokumen akhir yang diajukan. Arab Saudi secara khusus menyuarakan keberatannya terhadap narasi yang menyebutkan Rusia sebagai penyebab “perang berkelanjutan yang menghasilkan penderitaan serta kehancuran manusia yang luas.”

Reaksi Arab Saudi di Konferensi

  • Kekhawatiran atas Pernyataan: Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan al Saud, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Swiss, mengutarakan keberatan atas frasa yang menyalahkan Rusia secara langsung atas konflik di Ukraina.
  • Dukungan untuk Perdamaian: Arab Saudi menegaskan dukungannya terhadap inisiatif perdamaian dan menekankan pentingnya melibatkan Rusia dalam proses perdamaian yang efektif, menurut laporan dari Al-Jazeera.

Potensi Konferensi Lanjutan

  • Undangan untuk Rusia: Analis mengindikasikan bahwa Rusia mungkin akan diundang ke konferensi lanjutan yang lokasinya masih belum ditentukan.
  • Peran Arab Saudi: Arab Saudi, bersama dengan Turki, dipertimbangkan sebagai lokasi potensial untuk pertemuan lanjutan yang melibatkan Rusia.

Strategi Politik Arab Saudi

  • Posisi Netral: Sebastian Sons dari CARPO di Bonn menyatakan bahwa Arab Saudi berupaya menjaga posisi netral dalam konflik ini dan menghindari terlihat mendukung salah satu pihak.
  • Diplomasi Strategis: Sons menambahkan bahwa Arab Saudi mengejar otonomi strategis dan berusaha menjalin hubungan dengan semua pihak untuk meningkatkan pengaruh diplomasi mereka.

Pandangan Ahli

  • Harapan dari Ukraina: Cinzia Bianco dari ECFR mengatakan bahwa ada harapan dari Ukraina terhadap Riyadh, mengacu pada konferensi perdamaian sebelumnya yang melibatkan lebih dari 40 negara di Jeddah pada Agustus 2023.
  • Tujuan Simbolis: Meskipun konferensi tersebut tidak menghasilkan kesepakatan konkret, pihak kerajaan telah merumuskan tujuan simbolis untuk menciptakan dasar bagi perdamaan.

Upaya Mediasi Lain oleh Arab Saudi

  • Perbaikan Citra Internasional: Arab Saudi juga berusaha memperbaiki citra internasionalnya yang terkait dengan isu hak asasi manusia.
  • Mediasi di Timur Tengah: Riyadh telah aktif dalam mediasi konflik lain, seperti perang di Gaza, dan juga menunjukkan minat dalam upaya mediasi di Sudan.

Kepentingan Saudi sebagai Mediator: Sebastian Sons menunjukkan bahwa Saudi menunjukkan peningkatan kepercayaan diri sebagai mediator dan ingin dihormati sebagai aktor independen di panggung politik dunia.

Ambisi Saudi: Cinzia Bianco menambahkan bahwa Saudi berambisi untuk mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan menengah dalam dunia multipolar, berupaya aktif dalam diskusi global tentang isu-isu kritis seperti perdagangan, teknologi, energi, dan iklim.