Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ultimatum tegas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia meminta keduanya segera memilih jalan damai atau siap menghadapi kehancuran yang lebih besar. Dalam wawancara televisi terbaru, Trump menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan konflik tersebut terus merusak stabilitas global.
Trump menyebut perang antara Rusia dan Ukraina sebagai tragedi yang bisa dicegah jika para pemimpin berani mengutamakan kepentingan rakyat. Ia mengklaim bisa menyelesaikan konflik dalam waktu singkat. “Jika saya kembali ke Gedung Putih, saya akan panggil mereka ke meja perundingan. Saya pastikan mereka menandatangani kesepakatan damai dalam 24 jam,” ucapnya dengan nada penuh keyakinan.
Ia juga menuduh Putin memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina dengan melancarkan serangan brutal, sementara Zelensky, menurutnya, terus bergantung pada bantuan senjata dari Barat tanpa menawarkan solusi diplomatik yang nyata. Trump meminta keduanya menghentikan ego pribadi dan mulai mendahulukan keselamatan warga sipil daftar medusa88.
Selain mengkritik para pemimpin perang, Trump juga menyentil pemerintahan Joe Biden yang, menurutnya, gagal memimpin dunia menuju perdamaian. Ia menilai pemerintahan saat ini hanya menghabiskan miliaran dolar tanpa mendorong hasil nyata. “Amerika seharusnya memimpin, bukan menonton,” katanya.
Pernyataan Trump memicu reaksi beragam. Sebagian pihak menilai ia ingin menunjukkan kepemimpinan tegas dan cepat, sementara yang lain meragukan kemampuannya menengahi konflik yang kompleks. Meski sudah tidak menjabat, Trump tetap memengaruhi wacana global dengan retorika keras dan janji penyelesaian instan.
Dengan ultimatum ini, Trump menekan Putin dan Zelensky untuk segera bertindak. Ia mendorong keduanya memilih damai, bukan terus menjerumuskan dunia ke jurang kehancuran.