Tiongkok menyatakan keprihatinan mendalam dan mengutuk rencana Israel slot yang ingin memindahkan warga Palestina di Gaza secara massal. Langkah tersebut dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kemanusiaan, serta berpotensi memperburuk krisis yang sudah mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah.
Latar Belakang Ketegangan Gaza
Dalam upaya yang disebut-sebut sebagai “pembersihan wilayah dari elemen teroris,” Israel dilaporkan mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian besar penduduk Gaza ke wilayah lain, baik ke bagian selatan Gaza maupun melintasi perbatasan ke Mesir. Rencana inilah yang memicu reaksi keras dari berbagai negara, termasuk Tiongkok.
Kecaman dari Tiongkok: Perspektif Hukum dan Kemanusiaan
Tiongkok menilai bahwa pemindahan paksa secara massal tidak hanya menciderai hak asasi manusia, tetapi juga bertentangan dengan Konvensi Jenewa Keempat, yang melindungi warga sipil dalam masa konflik.
“Warga sipil bukan alat tawar-menawar dalam konflik bersenjata,” kata diplomat Tiongkok tersebut. “Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza.”
Selain itu, Tiongkok juga memperingatkan bahwa tindakan semacam ini bisa menjadi preseden buruk dalam penyelesaian konflik global lainnya. Jika dunia membiarkan pemindahan paksa ini terjadi tanpa sanksi atau konsekuensi, maka norma internasional tentang perlindungan warga sipil akan semakin tergerus.
Pendekatan Diplomatik Tiongkok
Dengan mengambil posisi sebagai “penyeimbang” terhadap dominasi AS di wilayah tersebut, Tiongkok ingin membuktikan bahwa kekuatan global non-Barat juga bisa menjadi pemain utama dalam penyelesaian konflik internasional.
Reaksi Israel dan Sekutunya
Namun, pernyataan ini tidak cukup untuk meredam kritik.
Amerika Serikat, sekutu utama Israel, menghadapi tekanan dari komunitas internasional untuk mendorong Israel agar menahan diri.
Seruan Dunia Internasional
China bukan satu-satunya negara yang menyuarakan penolakan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyebut situasi di Gaza sebagai “bencana kemanusiaan dalam sejarah modern.”
Penutup
Kecaman Tiongkok terhadap rencana Israel ini menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip kemanusiaan.