waynethomasyorke.com

waynethomasyorke.com – Dalam menghadapi kehilangan Babe Cabita, aktor terkenal dari film “Comic 8” yang meninggal dua bulan lalu, Fati Indraloka mengungkapkan perjuangan emosional yang dialami oleh kedua anaknya, Bambino dan Nebula. Mereka masih sering mempertanyakan keberadaan ayah mereka dan mencari cara untuk mengatasi rasa kehilangan tersebut.

Detail Mengenai Kehilangan:
Fati menjelaskan bahwa Bambino sering kali berharap dapat kembali bermain bergulat dengan ayahnya, sebuah aktivitas yang mereka nikmati bersama, sedangkan Nebula sering kali merindukan saat-saat dimandikan oleh ayahnya. “Bambino kadang-kadang menghindar saat ditanya tentang rasa kangennya pada ayah, dan seringkali saya hanya bisa menangis melihatnya begitu merindukan ayah,” kata Fati dalam sebuah wawancara di studio Rumpi No Secret Trans TV di Jakarta Selatan.

Proses Berduka:
Fati mengakui bahwa duka yang dirasakan sangat mendalam, terutama ketika melihat anak-anaknya mengungkapkan kerinduan mereka kepada Babe Cabita. Namun, ia berusaha keras untuk menjadi kuat demi anak-anaknya. “Saya harus melewati proses pribadi saya sendiri hingga saya benar-benar siap. Setelah itu, saya bisa mendampingi anak-anak agar mereka tidak terlalu terpukul oleh kehilangan ini,” ujar Fati.

Percakapan Terakhir:
Fati juga membagikan momen percakapan terakhir mereka sebelum Babe Cabita meninggal. “Ketika kami berada di Kuala Lumpur, ia membuka percakapan tentang masa depan dan apa yang akan terjadi, saya langsung menangis. Namun, ia menyemangati saya untuk tetap tegar dan menyampaikan bahwa anak-anak pasti akan mendapatkan rezeki mereka sendiri,” kenang Fati.

Mengenang Babe Cabita:
Untuk meredakan rasa rindu, Fati seringkali mengunjungi makam Babe Cabita. “Setiap hari Jumat saya mengunjungi makam, terkadang bersama anak-anak, terkadang sendiri,” tutur Fati.

Perjalanan Fati Indraloka dan anak-anaknya dalam menghadapi kehilangan Babe Cabita mencerminkan realitas duka yang mendalam namun juga kekuatan untuk terus bergerak maju. Dengan berbagi kisah ini, Fati membuka wawasan tentang dinamika keluarga dalam menghadapi kehilangan seorang anggota keluarga, serta pentingnya dukungan dan proses berduka yang sehat dalam keluarga.